Tugas 8 Muchlas 2103015057 Function Of Cl
Kombinasi Gerbang Logika
A.Pengertian
Semua
rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi
(combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit). Perbedaan
kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran suatu
rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan yang diberikan
saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain ditentukan oleh
masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat sebelumnya,
jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat
keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan
(memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan
memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke masukan.
Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti
pada gambar dibawah:
Gambar 1. Model
Umum Rangkaian Logika:(a)
Rangkaian Kombinasi,
(b) Rangkaian Berurut.
Proses penggabungan beberapa gerbang
logika dasar menjadi sebuah gerbang logika kombinasi disebut sebagai Rangkaian
Logika Kombinasi atau Rangkaian Kombinasi. Rangkaian kombinasi ini terdiri dari
gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi input
yang ada. Rangkaian kombinasi melakukan operasi yang dapat ditentukan secara
logika dengan memakai sebuah fungsi Boolean.
B.Perancangan Rangkaian Kombinasi
Rangkaian
kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian logika, dan keluaran,
tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam perancangan (design) suatu
rangkaian kombinasi adalah memperoleh fungsi Boolean beserta diagram
rangkaiannya dalam bentuk susunan gerbang-gerbang.
Fungsi
Boolean merupakan hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang diinginkan.
Langkah pertama dalam merancang setiap rangkaian logika adalah menentukan apa
yang hendak direalisasikan oleh rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian
kata-kata (verbal).
Berdasarkan
hal ini, maka ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah keluaran
yang akan dihasilkan.Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama simbolis.
Dengan membuat tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan keluaran
yang diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan.
Berdasarkan
persamaan yang diperoleh ini,akan dapat digambarkan diagram rangkaian
logikanya.Terkadang persamaan yang telah didapatkan maupun fungsi Boolean yang
sudah disederhanakan masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada,
seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap
gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu),
interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk
mencatu gerbang berikutnya.
C.Bentuk
Kombinasi Gerbang Logika
1.Gerbang NAND(NOT + AND).
Gerbang
ini sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT.
Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk rangkaian kombinasi adalah
gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR. Dari sisi aplikasi perangkat
luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga gerbang-gerbang tersebut dikenal
sebagai gerbang yang “universal”.Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR dapat
di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan hubungan seperti gambar
dibawah:
Gambar 2.
Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND.
Gambar 3. Gerbang
NAND(kiri) dan Tabel Kebenaran NAND(kanan).
Di dalam
gerbang logika NAND, jika salah satu input atau keduanya bernilai 0 maka hasil
output-nya adalah 1. Jika kedua input bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0.
2.Gerbang NOR(NOT + OR).
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau
suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan
menghasilkan keluaran 1 jika semua sinyal masukannya bernilai 0. Gerbang Logika
NOR pada datasheet nama lainnya IC TTL 7402.
Perlu diperhatikan bahwa simbol
gerbang NOR merupakan simbol OR dengan gelembung kecil pada keluarannya.
Gelembung tersebut kadang-kadang disebut suatu gelembung pembalik (invert
bubble).
Gambar 4. Gerbang
NOR(kiri) dan Tabel Kebenaran NOR(kanan).
Gerbang logika ini merupakan
kebalikan dari gerbang logika OR. Semua input atau salah satu input bernilai 1,
maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua input bernilai 0, maka output-nya
akan bernilai 1.
D.Penerapan
Kombinasi Gerbang Logika
1.Enkoder(encoder)
Gambar 5. Rangkaian Enkoder.
Enkoder adalah rangkaian logika
kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal
masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Enkoder
disusun dari gerbang-gerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai
hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya
dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang
yang digunakan.
Sebuah
Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah
kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu
kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
2.Dekoder(decoder)
Gambar 6. Rangkaian Dekoder.
Adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah
masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa sehingga setiap
saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi
masukan. Dekoder mempunyai sifat yang
berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Gambar
diatas memperlihatkan diagram dari decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m
= 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n masukan dapat berisi logika 1
atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap
kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang akan aktif (berlogika 1),
sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa dekoder didisain
untuk menghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran
low yang dipilih akan aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1.
Dari keadaaan aktif keluarannya, dekoder dapat dibedakan atas “non inverted
output” dan “inverted output”.
3.Multiplexer
Gambar 7. Multiplexer
Multiplexer (MUX) adalah alat atau komponen elektronika yang
bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran).Pemilihan
input akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) yang
bernama select.
Alat ini bekerja dengan mekanisme melewatkan beberapa
jalur input data lewat sebuah jalur output, untuk membedakan input mana yang
dikirimkan maka multiplexer juga memiliki bit select yang berfungsi memberikan
informasi pada penerima data tersebut berasal dari jalur/chanel yang benar.
Sebuah rangkaian (IC) yang mampu menseleksi beberapa input untuk dikirimkan
lewat 1 jalur output dengan bantuan select byte. Tujuan utama
multiplexing adalah menghemat jalur pengiriman yang biasanya memiliki jarak
yang cukup jauh.
4.Demultiplexer
Gambar 8. Demultiplexer.
Demultiplexer(DMUX)
adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan
input tersebut ke beberapa output yang tersedia.Hal ini berarti jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian
keluarannya banyak.Demultiplexer bekerja berkebalikan dengan Multiplexer.Jika
Mux dikatakan sebagai data selector, maka demultiplexer dapat dikatakan
sebagai data distributor.DMUX juga dapat didefinisikan sebagai sebuah alat
yang memiliki satu saluran input data, n saluran pemilih data, dan 2n saluran
output yang dapat mengirim dari satu sumber input ke satu dari beberapa tujuan. Sinyal pada bagian input ini akan
disalurkan ke bagian output berupa saluran (channel) yang mana
tergantung dari kendali pada bagian select-nya.
Tugas utama demultiplexer adalah
mengubah input dari 1 saluran(channel) menjadi beberapa jalur sesuai
dengan informasi selection bit yang dikirimkan untuk kemudian diteruskan kepada
jalur2 yang dituju.
Sumber Berita :









Komentar
Posting Komentar